Friday, 21 April 2023

Komitmen darimu

Tepat dua hari berlalu ketika kamu mengucapkan komitmen masa depan yang tak kusangka. Berulang kali kamu mengajakku meyakinkan diri, melewati fase demi fase yang kamu tetapkan untuk memantapkan keputusan. 
Minggu itu kamu antarkan hatimu yang sudah lama disimpan untukku. Saat kamu tiba didepan rumah, aku tidak mengira malam ini adalah malam bersejarah dalam hidupku. Kulangkahkan kaki sambil tersenyum lalu duduk disampingmu, berceloteh seperti bocah yang begitu antusias bertemu dengan temannya untuk menghabiskan waktu ditempat yang dituju. Dalam perjalanan tidak ada tanda-tanda sebuah hal besar akan terjadi, mungkin karena aku yang tak pandai membaca situasi. Tiba di parkiran, kita berjalan sedikit untuk mencapai resto di sisi bukit dengan pemandangan lembah hijau. Situasi senja menambah syahdu kehangatan pertemuan kita, angin yang berhembus semilir membuatku dipeluk oleh jaket kulitmu, suara musik dari cafe seberang semakin menghidupkan cerita-cerita masa sekolahku. Sepanjang aku bercerita, kamu berulang kali memfokuskan diri untuk menatapku. Aku yang khawatir salah tingkah berusaha menyibak pandangan itu dan mengabaikannya supaya tidak saling canggung. Ketika kabut & hari makin gelap akhirnya kita memutuskan untuk kembali pulang. 

Diperjalanan singgah ke sebuah coffe shop, namun hanya untuk melanjutkan perbincangan. Sisa 15 menit saja, tempat itu akan tutup. Bahkan kita tidak memesan apapun, dan hanya duduk di serambi luar untuk bercakap.  Tutur serius dari seorang pria yang ku hormati sebagai kakak, guru, kawan yang sesekali mirip dengan bapakku. Pria disampingku mengajakku berkomitmen tentang masa depan. Hal yang didambakan oleh kebanyakan wanita diusiaku. Berulang kali kamu mengajakku meyakinkan diri, melewati fase demi fase yang kamu tetapkan untuk memantapkan keputusan. 

Diwaktu yang singkat itu juga, aku memutuskan untuk menerimanya. Bukan sekedar untuk mencari pendamping hanya karena status penilaian orang-orang. Tetapi ada hal lain sayang. Sejujurnya aku sudah mengagumimu hampir setahun lalu. Saat kamu bercerita tentang wanitamu. Itulah saat aku menjadi pencemburu, ada hasrat untuk memiliki seorang pria sepertimu dimana aku akan merasa aman diperjuangkan dalam situasi yang tidak mampu aku kendalikan. Ceritamu diatas langit medan menuju jakarta itu masih tengingat jelas dan membuatku iri terhadap wanita itu. Sungguh perasaan aneh yang kualami karena tak pernah sedikitpun aku iri dengan apa yang didapatkan orang lain. aku selalu berpuas diri dan menyusukuri apa yang kumiliki. tetapi kala itu aku sendiri tak habis pikir dengan diri ini. Selain itu, kali pertama hatiku tertegun melihat sosokmu yang lemah lembut membantu seorang wanita paruh baya yang pindah disamping kita. Iya, aku jatuh cinta dan selama ini aku sembunyikan rapat-rapat jauh dalam lubuk hati. 


Sajak Asmaraloka

kala jiwa pencinta gandrung pada tambatan hati, namun keadaan tak merestui untuk saling menemui

Diawal mungkin hanya rasa nyaman
Kamu sedikit banyak mampu mengimbangi pembicaraan dan pengertian
Makin kesini,, 
Mulai muncul perasan sayang,, 
Mulai khawatir menyakitimu,, dan tidak ingin ada orang lain juga yang menyakitimu
Terus makin kesini,, semakin bertumbuh sayang,,
Mulai sering kangen.. bahkan sudah mulai takut kehilangan,,
--

Aku tidak suka berjauhan.. 
Pikiranku jadi tidak karuan..
Kangen aku susah dikendalikan..
---

Wahai sang pemilik kunci hati
Sampai jumpa kala senja nanti
Dalam dekapan tanpa batas
Biarlah renjana ini terbalas

Duhai rindu..
Tak mampu ku tulis semua rasa terpendam
Rasa yang tertimbun dalam nafas menderu
Biarlah senja nanti menjadi saksi cinta terdalam
---

Ada masa kita saling bercengkrama hingga pagi
Berceloteh bak seorang penyair
Entah khawatir esok tak akan terulang lagi
atau kisahnya yang tidak pernah berakhir

Pada hari dimana hanya menunggu kabarmu
Kutitipkan rindu ini kepada pemilikmu
Berbisik lirih selagi pinta sujudku
Dan Ia hadirkan kau dalam bunga tidurku

Biarlah kuputar album kita bersama 
Mengagumi setiap moment yang dilalui
Sampai tiba kita kembali bercengkrama
Mensyukuri nikmat saat raga saling menemui 
---

untaian kata yang didambakan
meski hadir sebatas sapaan
terimakasih telah kau sempatkan
---

Ternyata jika tahu bertemu masih lama itu ga enak
Dan menyadari sulitnya chating makin bikin ga enak
Terlebih sekedar videocall atau menyapa salam kemenangan ga bisa,, jadi makin makin ga enak
Bahkan mengetahui kondisi ini mungkin akan terus terjadi.. makin bikin ga enak

Sayang,,, apa kamu mau mempertimbangkan ulang?
Aku ga tau apakah aku siap seperti ini? 
----

dari hati yang merana atas renjana
menanti kabar yg tak kunjung ada
meratapi setiap sudut tempat kita bersama
terlintas dalam benak atas tawa, tangis, amarah, bahagia  
saat saling berdekapan & menatap penuh sayang 
tanpa sadar berurai air mata 
tercabik oleh kepedihan penantian
ku lapangkan sabar untuk jeda waktu temu
sayang, kabari aku dengan sebatas pesan
agar diri ini tak merasa seakan terabaikan 

garwamu yg senantiasa melangitkan doa untukmu 🖤

Wednesday, 15 March 2023

Gumam Kebimbangan si Gadis


Kala lembayung mulai berubah jingga, menampakkan  bayangan seorang gadis yang sedang berayun dibawah keteduhan pohon rindang. Datanglah derap langkah seorang laki-laki yang melambaikan tangannya, seolah ingin menyapa sang gadis. 

Dari kejauhan sang gadis menerka-nerka, apa gerangan yang membuat sosok lelaki tersebut menghampiri. Dalam hatinya bergumam syair-syair kegelisahan ....

"Hatimu sekeras batu yang tak bisa ku ketuk
Keras dan hanya bertahan untuk dirimu sendiri

Putih dari ketulusan hanya mampu ku jalani
Tanpa asa yang entah kapan aku dapati
Seputih kertas tanpa goresan titik titik rasa hati

Pernah ada masa dimana kita saling merona
Bersama mawar-mawar kemerahan dalam taman-taman kisah

Tapi apakah semua rasa itu nyata? atau sekedar kiasan saja?"

Begitulah romansa yang menyelimuti hati sang gadis, penuh pertanyaan namun dengan sadar ia menempatkan harap.

Belum nampak raut wajah lelaki dan gadis saat bertemu. Belum juga tergambar kisah seperti apa yang akan diperankan. Barangkali masih ada cuplikan-cuplikan pertemuan lain. Hingga mereka saling mengiyakan tentang bagaimana ikatan mereka akan terjalin.


Malam 22 november 22