Penghujung tahun merupakan even yang
sangat menggoda isi tabungan kita, khususnya kaum wanita. Banyak sekali
toko-toko, outlet, dan mall dibanyak lokasi yang mengobral diskon
besar-besaran. Judulnya pun sangat beragam, mulai dari “Diskon akhir tahun”, “Cuci
gudang akhir tahun”, “Sale up to 75%”, “Buy 2 get 1” dan masih banyak lagi. Pada
saat inilah, peredaran uang sebagai alat transaksi pembayaran sangat banyak.
Tapi, terlintaskah sedikit dibenak anda
ada apa dibalik semua diskon itu? Mengapa para penjual berani menawarkan
dagangannya dengan diskon yang menggila? Lalu untungkah anda saat membeli? Atau
bahkan anda rugi?
Dalam kesempatan kali ini, saya akan
sedikit mengulas tentang hal tersebut.
Alasan
penjual menggebrak diskon di akhir tahun
Salah satu konsep dalam manajemen
pemasaran adalah “promotion”. Promosi adalah upaya yang dilakukan untuk
membujuk orang lain/konsumen membeli produk yang dijual demi tercapainya tujuan
Perusahaan. Umumnya pada akhir tahun, promosi penjualan yang diterapkan adalah customer promotion dan business promotion. Customer promotion adalah promosi
penjualan yang bertujuan untuk merangsang atau mendorong pelanggan untuk
membeli. Sedangkan business promotion
adalah promosi penjualan yang memiliki tujuan tertentu, biasanya mengenalkan
produk baru.
Menurut saya, sehubungan dengan konsep
manajeman pemasaran diatas, beberapa faktor yang dipertimbangkan penjual untuk
menggebrak diskon diakhir tahun adalah sebagai berikut :
1.
Target
penjualan
Setiap penjual
tentunya memiliki berapa target penjualan untuk tiap periodenya. Apabila sampai
di bulan 11 belum tercapai target, maka mereka memberikan diskon besar-besaran
untuk mendongkrak penjualan agar mencapai bahkan melampaui target tahunannya.
2.
Penghabisan
stok lama
Persediaan
barang dalam sebuah toko/gudang sangatlah banyak. Biasanya, penjual memberikan diskon
besar untuk stok barang yang lama ataupun barang yang reject. Dengan demikian,
mereka tidak perlu susah payah menanggung kerugian atas barang-barang yang
sudah tidak update dan rusak tersebut. Bukan tidak mungkin, ada saja orang yang
tergiur dengan diskon besar untuk membelinya.
Sehingga pada
awal tahun berikutnya, semua barang yang ready stok adalah barang baru semua.
3.
Memanfaatkan
libur panjang
Akhir tahun
diisi dengan libur panjang, yaitu liburan anak sekolah, libur hari natal dan
libur tahun baru. Maka banyak sekali masyarakat yang melakukan liburan ke
tempat-tempat rekreasi atau pusat perbelanjaan. Atas dasar tersebut, penjual
akhirnya memasang diskon besar untuk memanfaatkan kunjungan mereka, berharap
mereka akan membeli produk yang dijualnya dengan label diskon besar. Selain
itu, para agent travel juga gencar mempromosikan diskon besar paket liburan
karena liburan anak sekolah dan banyak orang yang cuti bekerja.
4.
Pengenalan
produk baru
Pengenalan
produk baru ini adalah tujuan tertentu dalam promosi. Kemungkinan produk yang
dijual adalah produk yang dikonsumsi sebagai kebutuhan sehari-hari. Entah
dengan varian baru, model baru atau kemasan yang baru. Penjual pertama-tama
membuat harganya miring, sehingga pembeli tertarik dan membelinya. Bila mutunya
baik dan hasil penjualan pengenalan produknya banyak, maka bisa jadi si penjual
akan menaikan harganya di awal tahun berikutnya. Dan bagi konsumen yang loyal,
hal ini tidak menjadikan suatu masalah.
Apakah
anda untung atau rugi saat membeli barang diskon?
Minat pembeli atas suatu produk
dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu; perbedaan pekerjaan, status sosial
ekonomi, hobi, jenis kelamin dan usia. Mayoritas pembeli sale akhir tahun
adalah pembeli yang tergoda pada diskon besar dan bukanlah pembeli yang loyal.
Pembeli yang beruntung membeli barang
diskon adalah yang mendapatkan produk dengan kualitas baik dengan harga seminim
mungkin. Setelah ia membandingkan toko yang satu dengan yang lain, harga produk
yang ia beli adalah yang terendah. Kemudian kualitas barang yang dibeli masih
bagus. Yang terpenting adalah kepastian bahwa produk tersebut benar-benar dia
butuhkan untuk menunjang aktivitasnya, bukan hanya sekedar membeli atas
keinginan. Hal tersebut, merupakan salah satu bentuk membuang-buang uang dan
tidak bertindak rasional terhadap motif ekomoni.
Jika ada yang beruntung pasti ada yang
merugi. Pembeli yang merugi membeli barang diskon adalah yang termakan
akal-akalan penjual. Ada saja penjual nakal yang mengkamuflasekan harga. Mula-mula
mereka menaikan harga pokoknya dahulu baru kemudian diberikan diskon. Jika
dihitung, harga akhirnya beda sedikit atau sama saja dengan harga aslinya. Selanjutnya
permainan barang reject, penjual yang sengaja mendisplay barang yang masih agak
mulus untuk penawaran diskon besar. Tetapi pada saat dibayar di kasir yang
diserahkan adalah barang rusak dari gudang. Seringkali pembeli tidak memeriksa
kembali di kasir dan baru diketahui saat sudah pulang. Ahlasi,l mereka mendapat
barang cacat dan lebih parahnya lagi jika barang yang telah dibelinya tadi
tidak terlalu dibutuhkan.
Disinilah dituntut kebijaksanaan pembeli
dalam memutuskan untuk membeli suatu barang. Kita harus tetap berfikir rasional
menghadapi diskon besar akhir tahun (memang agak sulit bagi wanita). Jika
barang tersebut memanglah dibutuhkan, boleh-boleh saja kita membelinya. Namun,
jangan lupakan saldo tabungan kita.
Menyikapi
diskon besar akhir tahun
Ya walaupun sudah telat postingnya,
sedikit saya memberikan tips yang mungkin berguna untuk akhir tahun. Jika sudah
terlanjur memborong di akhir tahun ini, semoga bisa melindungi tabungannya di
akhir tahun depan ya..
1.
Buatlah
daftar kebutuhan barang yang dibeli
Sudah seharusnya
setiap individu memiliki daftar prioritas kebutuhannya masing-masing. Seperti
di akhir tahun, usahakan membuat perencanaan kebutuhan barang apa saja yang bisa
dibeli saat menemui diskon di luar rumah. Sehingga kita tidak langsung mabuk
dalam gebrakan diskon akhir tahun.
2.
Tinggalkan
kartu kredit dan ATM
Ada baiknya, saat
belanja membawa uang cash secukupnya dan meninggalkan kartu kredit atau ATM
dirumah. Hal ini bisa meredam keinginan yang besar untuk membeli setiap produk
diskon. Jika uang cash sudah habis, tidak ada alasan lagi kita dapat membeli
barang yang diinginkan di luar kebutuhan.
3.
Ajak
teman saat belanja
Belanja bersama
teman akan lebih memproteksikan kita dari serangan diskon besar. Karena kita
memiliki tempat sharing untuk memilih produk diskon. Belanja bersama orang lain,
berarti juga mencari kebutuhan mereka. Sehingga waktu yang digunakan terbagi
untuk mencari barang yang mereka ingin kita beli dan merekan beli. Jadi waktu
kita dipersingkat untuk melihat diskon besar tersebut.
4.
Jangan
terburu-buru membeli
Sebaiknya
sebelum memutuskan membeli, bandingkan harga dan kualitasnya dengan toko lain. Mungkin
saja kualitas toko lain lebih baik dengan harga yang sama atau ada toko lainnya
yang menawarkan harga murah. Dari situ kita dapat menyesuaikan isi tabungan
kita untuk membeli suatu produk. Dan juga memikirkan penggunaan atas produk
yang ingin dibeli tersebut, karena berpikir berulang kali untuk membeli.
5.
Hindari
istilah aji mumpung
Hal ini
sangatlah penting, karena jika terbiasa membeli produk diskon, maka tabungan
kita akan habis dan rumah kita akan penuh dengan barang-barang yang
penggunaannya tidak efektif. Sebaiknya pikirkan matang-matang kegunaan suatu
produk yang akan kita beli.
Cerdas berbelanja di akhir tahun |
Semoga tulisan kali bisa mengispirasikan
para kaum wanita untuk lebih berhati-hati dalam bertransaksi disekitar diskon
besar akhir tahun. Sebagi pelaku ekonomi, kita harusnya bertindak sesuai motif
ekonomi “mengeluarkan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil
sebesar-besarnya”. Disisi lain, kita juga harus rasional dalam memilih
kebutuhan yang dibeli.
Created by:
Anisa Intan Damayanti
21214286/ 1 EB 27
Referensi: