(Masa kejayaan yang hampir tenggelam dalam krisis politik)
Republic Arab Eqypt |
SRUKTUR PRODUKSI, DISTRIBUSI
PENDAPATAN & KEMISKINAN
Pendapatan
nasional adalah suatu angka atau nilai yang menggambarkan seluruh produksi,
pengeluaran ataupun pendapatan yang dihasilkan dari semua pelaku/ sektor
ekonomi dari suatu negara dalam kurun waktu tertentu.
Pendapatan
nasional sering dipergunakan sebagai indikator ekonomi dalam :
a.
Menentukan laju tingkat
perkembangan/pertumbuhana perekonomian suatu negara
b.Mengukur keberhasilan suatu negara
dalam mencapai tujuan pembangunan
c.Membandingkan tingkat kesejahteraan
masyarakat suatu negara
Sebenarnya
banyak sekali tolak ukur yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kemakmuran & kesejahteraan
masyarakat suatu negara, tidak hanya
dilihat dari faktor ekonomi saja tetapi juga meliputi faktor-faktor yang lain,
seperti faktor sosial, politik dan kebudayaan. Karena sifatnya yang sangat
kompleks ini, maka untuk mengukur tingkat kesejahteraan tidaklah mudah tidak hanya dilihat secara
materi atau lahiriah saja, tapi haruslah melibatkan keduanya.
Pendapatan Nasional Mesir
Pendapatan
nasional suatu negara dalam diukur dengan 3 pendekatan, yaitu :
a.
Pendekatan produksi
Pendapatan
nasional dihitung dari penjumlahan seluruh nilai barang dan jasa yang
dihasilkan oleh seluruh sektor ekonomi masyarakat dalam periode tertentu.
Y
= [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]
b.
Pendekatan pendapatan
Pendapatan
nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage,
interest, profit) yang diterima oleh pemilik faktor produksi dalam suatu negara
selama satu periode tertentu.
Y
= r + w + i + p
c.
Pendekatan pengeluaran
Pendapatan
nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh
seluruh rumah tangga ekonomi dalam suatu Negara selama satu periode tertentu.
Y = C + I + G
+ (X – M)
Perolehan GDP Rep. Arab
Mesir Menurut Bank Dunia (US $) :
2011 : 236,000,735,704.4
2012 : 262,831,912,586.5
2013 : 271,972,822,883.4
Kemiskinan di Mesir
Menurut “United
Nations Development Programme” dalam Human Develompent Report 2014, Mesir
menduduki peringkat 110 dari 187 negara dengan kategori “Medium Human
Development”, dengan rincian :
HDI Value, 2013 :
0,682
Life expectancy at
birth (years), 2013 : 71,2
Gross National Income
(GNI) per capita, 2013 : 10,400
Rakyat Mesir yang hidup
di bawah garis kemiskinan sekitar 43%, yaitu yang berpendapatan di bawah dua
dollar perhari. Adapun permasalahan kemiskinan di Mesir diakibatkan oleh :
a. Penyebab utamanya adalah pergolakan
politik yang menghancurnya sektor pariwisata dan perdagangan, karena pemerintah menerapkan program pengetatan
ekonomi (menaikkan harga barang dan meningkatkan pajak pelayanan atau jasa)
sehingga semakin mencekik sebagian besar rakyat Mesir yang daya belinya rendah.
b.
Sektor pariwisata menurun karena para
wisatawan merasa tak aman mengunjungi Mesir yang hampir setiap hari terjadi
demonstrasi politik, sehingga meningkatkan jumlah pengangguran. (Sejak 2010 lebih
dari 3,3 juta orang, yaitu 13% menganggur; 46,4% dari populasi yang berusia
20-24 tahun tidak dapat menemukan pekerjaan).
c. Munculnya Dubai dan Jeddah dalam dunia
perdagangan internasional membuat Mesir tidak terlalu dominan lagi.
d.
Defisit anggaran pemerintah
membengkak, naik hingga 10,8% dari PDB.
e.
Nilai mata uang Pound Mesir yang
memburuk terhadap dollar Amerika.
f.
Ketergantungan subsidi luar negeri(Amerika)
sehingga masyarakatnya tidak akan mampu membeli roti dan gandum kecuali
disubsisdi.
g.
Meningkatnya jumlah anak-anak yang
mengalami kekurangan gizi (sebanyak 31%, dan naik 23% dari 2005).
h.
Selain itu, Mesir juga tidak punya
sumber minyak yang banyak sehingga untuk memenuhi kebutuhan negaranya
sendiri-pun tidak cukup.
Program pemerintah
Mesir dalam mengatasi permasalahan kemiskinan, antara lain:
a. Meluncurkan skema bantuan tunai yang
inovatif untuk melengkapi sistem pensiun solidaritas sosial yang sudah ada, (bantuan
tunai tanpa syarat untuk orang tua & penyandang cacat dan transfer
bersyarat bagi keluarga untuk mendukung kesehatan dan pendidikan anak-anak di
daerah miskin).
b. Memperbanyak subsidi roti dan jatah
makanan.
c. Memfasilitasi keuangan bagi pelaku
sektor pertanian dan penyimpanan biji-bijian untuk mengurangi kemiskinan di
pedesaan.
d. Meningkatan anggaran pendidikan dan
keterampilan para angkatan kerja untuk mengurangi pengangguran.
e.
Meningkatkan pelayanan publik.
ANGGARAN PENDAPATAN & BELANJA
NEGARA (APBN)
Anggaran
Pendapatan & Belanja Negara (APBN) sebagai instrumen kebijakan fiskal yang
paling penting untuk membimbing perekonomian negara melaksanaan rencana pembangunan ekonomi dan sosial negara.
Rancangan
APBN harus mewakili dan mengungkapkan program keuangan direncanakan untuk mencapai
tujuan yang ditargetkan dari revolusi 25 Juli 2011,
yang didukung dengan 3 tuntutan utama (kebebasan, martabat, dan keadilan sosial).
yang didukung dengan 3 tuntutan utama (kebebasan, martabat, dan keadilan sosial).
Fokus
utama program pembangunan Mesir yaitu :
1. Rekonstruksi kepercayaan dan
keamanan antara masyarakat dengan pemerintah, melalui:
a.
Keadilan sosial dalam pemerataan
penghasilan.
b. Pengungkapan dan transparansi semua
aspek keuangan dalam rencana pembangunan negara.
c.
Meningkatkan peluang perekrutan kerja dan
mengurangi pengangguran.
d. Pendalaman dan membangun
prinsip-prinsip kebebasan, dan demokrasi kewarganegaraan suatu negara yang diatur
oleh konstitusi dan hukum.
e.
Menghadapi korupsi, mengekspos
koruptor, dan melacak mereka oleh hukum.
2. Peningkatan pendapatan nasional dan tingkat
pertumbuhan ekonomi untuk jaminan kehidupan yang lebih baik bagi warga negara, melalui:
a.
Peningkatan tingkat produksi dan imbasnya
terhadap gaji.
b.
Mendorong investasi dan memperbaiki
alat implementasi untuk mencapainya.
c.
Peningkatan ekspor.
Penyusunan Rancangan APBN Mesir
Penyusunan
APBN Republik Arab Mesir diatur dalam UU APBN Umum No.53 / 1973, jo
Undang-Undang No.87 / 2005, jo No. 109/2008 untuk menyiapkan APBN sebagai
program keuangan yang mengungkapkan target Rencana Umum Ekonomi dan
Pembangunan Sosial. Jangka waktu penyelesaian APBN yaitu 6 bulan sebelum tahun fiskal berikutnya, disebutkan dalam pasal 13 UU APBN Umum Mesir No. 109/2008 "The Minister of Finance issue each year a circular includes the regulations followed by the authorities in preparing the draft budgets in the light of the planned objectives to be achieved in accordance with policy of the State, with the commitment of each to submit a draft budgets to the Finance Ministry before the start of the fiscal year at least by six months".
Pembangunan Sosial. Jangka waktu penyelesaian APBN yaitu 6 bulan sebelum tahun fiskal berikutnya, disebutkan dalam pasal 13 UU APBN Umum Mesir No. 109/2008 "The Minister of Finance issue each year a circular includes the regulations followed by the authorities in preparing the draft budgets in the light of the planned objectives to be achieved in accordance with policy of the State, with the commitment of each to submit a draft budgets to the Finance Ministry before the start of the fiscal year at least by six months".
Source : Ministry of Fiance |
Dalam
pasal 120 UU No. 145/1988 mengatur tentang Perubahan ketentuan UU No. 43/1979,
dalam penerbitan Undang-Undang Sistem Pemerintahan Dalam Negeri menyebutkan: "The financial agency of the
Governorate is in charge of drafting the budgets of the domestic units within
its scope. The Governor submits the project to the Popular Municipality of the
Governorate in order to be discussed and approved before at least four months
of beginning of the Fiscal Year. In addition, each Governorate submits its
draft budget to the Minister of Domestic Administration immediately after it is
approved by the Popular Municipality in order to be discussed with the
competent Governor. Afterwards, it will be submitted along with his notes to
the Minister of Finance and the minister of planning and international
cooperation and International corporation".
Anggaran
masing-masing Provinsi harus tercantum dalam sebuah divisi khusus dalam APBN, dianggap
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalamnya, dan tunduk pada ketentuan
Anggaran.
Analisis
draft ABPN Mesir tahun fiskal 2013/2014:
Total
Penerimaan
Diharapkan total penerimaan negara dalam draft anggaran
tahun 2013/2014 sekitar 497,1 miliar Pounds, meningkat 103,6 miliar Pounds atau
26,3% dibandingkan dengan anggaran 2012/2013 sebesar 393,5 miliar Pounds.
1. Total penerimaan dari
pajak dalam draft anggaran tahun 2013/2014 sekitar 356,9 miliar Pounds,
meningkat 90 miliar Pounds atau 33,7% dibandingkan
anggaran 2012/2013 sebesar 266,9 miliar Pounds.
2. Jumlah penerimaan hibah dalam draft anggaran
tahun 2013/2014 sebesar 2,4 miliar Pounds, menurun 6,6 miliar Pounds atau 73% dari anggaran 2012/2013 sebesar 9 miliar
Pounds.
3. Total penerimaan bukan pajak dalam draft
anggaran tahun 2013/2014 sebesar 137,9 miliar Pounds, meningkat 20,4 miliar Pounds
atau 17,4% dari anggaran tahun 2012/2013 sebesar 117,5 miliar Pounds.
Total
Pengeluaran :
Total
pengeluaran dalam draft anggaran tahun fiskal 2013/2014 sekitar 692,4 miliar Pounds,
meningkat 108,6 miliar Pounds atau 18,6% dibandingkan dengan anggaran 2012/2013
sebesar 583,8 miliar Pounds.
1. Total
upah dan kompensasi pekerja di draft anggaran tahun 2013/2014 sekitar 172,2
miliar Pounds, meningkat 29,6 miliar Pounds atau 20,7% dibandingkan dengan anggaran 2012/2013 sebesar
142,6 miliar Pounds.
2. Total
pembelian barang dan jasa di draft anggaran tahun 2013/2014 sekitar 30,7 miliar
Pounds, naik sebesar 1,9 miliar Pounds atau 6,6% dibandingkan dengan anggaran
2012/2013 sebesar 28,8 miliar Pounds, ini adalah
meningkatkan nilai dari 2 miliar Pounds.
meningkatkan nilai dari 2 miliar Pounds.
3. Jumlah
bunga dalam anggaran 2013/2014 adalah 182 miliar Pounds, meningkat 43,4 miliar
Pounds atau 31,3% dibandingkan dengan anggaran 2012/2013 138,6 miliar Pounds.
4. Jumlah subsidi, hibah, dan manfaat
sosial dalam anggaran draft tahun 2013/2014 sekitar 205,5 miliar Pounds dengan
pertumbuhan sebesar 22,7 miliar Pounds atau 12,4% dibandingkan dengan anggaran
2012/2013 sebesar 182,8 miliar Pounds.
5. Jumlah
pengeluaran lainnya dalam draft anggaran tahun 2013/2014 sekitar 38,3 miliar
Pounds, pertumbuhan sebesar 4 miliar rupiah atau 11,7% dibandingkan dengan anggaran
tahun 2012/2013 sebesar 34,3 miliar Pounds.
6. Total
untuk membeli aset non keuangan (investasi) di draft anggaran tahun 2013/2014 sebesar
63,7 miliar Pounds, meningkat 7,1 miliar Pounds atau 12,5% dibandingkan dengan anggaran
2012/2013 sebesar 56,6 miliar Pounds.
Perkiraan Penerimaan dan
Pengeluaran Negara
Elemen
yang paling penting dalam pengeluaran APBN adalah : Upah dan kompensasi
karyawan; Pembelian barang dan jasa; Bunga; Subsidi, Hibah dan manfaat sosial; Pembelian
aset non keuangan "investasi".
Source : Ministry of Finance |
Tiga
elemen (atau tiga item) yang terdiri pada penerimaan APBN, yaitu :
1.
Pajak.
Pajak
dianggap menjadi sumber yang paling penting dari pembiayaan APBN, karena merupakan
pendapatan riil keuangan pemerintah untuk mencapai target dari rencana
pembangunan ekonomi dan sosial tetap memperhatikan dimensi sosial.
2.
Hibah.
Hibah adalah penerimaan tidak wajib tiga sumber utama (pemerintah asing,
organisasi dan sektor umum internasional). Hibah diklasifikasikan menurut sifat
kegiatan yang membiayainya; hibah operasional dan hibah modal
3. Pendapatan
lainnya. Secara umum, pendapatan lainnya berasal dari surplus
Terusan Suez, minyak bumi dan organisasi ekonomi lainnya, serta keuntungan dari
perusahaan umum.
Selanjutnya
dalam pernyusunan APBN, pemerintah juga menganalisis unsur-unsur yang terkait untuk
mencapai keseimbangan APBN, antara lain :
a.
Anggaran defisit kas.
b.
Akuisisi bersih aset keuangan.
c.
Prosedur pembiayaan anggaran
keseluruhan defisit.
d.
Status utang luar negeri dan dalam
negeri Publik.
PERAN SEKTOR LUAR NEGERI
Beberapa
alasan mengapa suatu negara memerlukan negara lain dalam kehidupan ekonominya
adalah :
a. Tidak semua kebutuhan masyarakatnya
dapat dipenuhi oleh komoditi yang dihasilkan di dalam negeri, sehingga perlu
mengimpor kebutuhannya dari negara lain.
b.
Keterbatasan konsumen dalam negeri,
sehingga produk yang dihasilkan dalam negeri harus diekspor.
c.
Sarana untuk melakukan proses ahli
teknologi.
d.
Membina persahabatan dan kepentingan
politik lainnya antar negara
e.
Secara ekonomis dan matematis,
perdagangan antar negara dapat mendatangkan tambahan keuangan dan efisiensi
dari tindakan spesialisasi produksi negara-negara yang memiliki keuntungan
mutlak dan/ keuntungan berbanding,
Mesir
telah berhasil mendiversifikasi ekonominya dalam 20 tahun terakhir, dan relatif
lebih beragam dibandingkan dengan negara-negara di kawasan lain dan negara
berkembang. Tetapi dalam perdagangan global, Mesir telah menurun selama lima
tahun terakhir. Pangsa ekspor nonmigas turun lebih dari 40 persen antara
2008/09 dan 2013/14 hingga 0,09 persen dari ekspor nonmigas global.
Faktor-faktor
yang melemahkan daya saing Mesir, antara lain :
1.
Nilai tukar overvaluation
2.
Memburuknya fundamental ekonomi makro
3.
Ketidakstabilan politik membuat
investor enggan berinvestasi di Mesir
4.
Inflasi tinggi akibat kenaikan harga
pangan mulai tahun 2008
5.
Defisit perdagangan non-energi tetap
tinggi
6.
Penurunan pangsa Mesir ekspor
non-minyak dunia.
7.
Daya saing non-harga Mesir lebih lemah
dibandingkan dengan negara lain.
8.
Cadangan devisa yang rendah
Arah
kebijakan nilai tukar akan sangat penting bagi keberlanjutan sektor eksternal
Mesir. Risiko serius bisa muncul dari kombinasi inflasi antara mitra dagang. Rencana
pemerintah dalam hal reformasi ekonomi makro dan struktural, diperkirakan akan
memulihkan kepercayaan investor dan meningkatkan daya saing, ditambah dengan
pengenalan fleksibilitas nilai tukar yang lebih besar, akan meningkatkan
keberlanjutan dan mengurangi risiko.
Created
by :
Anisa
Intan Damayanti
1EB27
/ 21214286
No comments:
Post a Comment