Mayoritas orang di dunia hanya mengetahui jika
akuntansi pertama kali dikenalkan oleh bangsa Eropa. Namun, sejarah juga mencatat
bahwa akuntansi sudah lebih lama hidup di bangsa Timur Tengah dan sudah sejak
awal digunakan oleh Bangsa Arab dan Bangsa Mesir Kuno. Pada tulisan kali ini,
saya akan sedikit berbagi pengetahuan tentang sejarah akuntansi di dunia.
Sejarah
Awal Akuntansi di Timur Tengah
Para arkeolog telah membuktikan dengan penelitian
mereka, bahwa akuntansi telah ada sejak ribuan tahun SM dan dimulai dari Timur Tengah.
Pedagang Arab dan Mesir adalah orang-orang pertama yang kali membuat sistem
pencatatan pembukuan berpasangan dalam mengelola keuangan perdagangannya. Dalam
kitab suci Al-Qur’an surat Yusuf tertulis bahwa Nabi Yusuf A.S adalah akuntan
pertama di dunia, Beliau adalah seorang Bendaharawan hebat di kerajaan Mesir
Kuno.
Bagi orang-orang Arab pra Islam, perhitungan
keuntungan dilakukan dengan cara mengetahui kelebihan pada modal murni dan
dibandingkan dengan saldo akhir masa perdagangan. Catatan tersebut dicatat pada
batu, kulit kayu dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan dan masih tersimpan sampai saat ini yaitu berasal
dari Babilonia pada 3.600 SM
Pada abad 8-13 M, kerajaan Islam mencapai puncak
kejayaannya. Islam membawa pengaruh dan perubahan kultural di dunia, bahkan
peradaban Islam menjadi barometer kemoderenan bangsa-bangsa Eropa, termasuk
ilmu pengetahuan. Apalagi dengan derasnya moda perdagangan Asia-Eropa, menjadikan
budaya Islam masuk begitu cepatnya ke Eropa. Islam memberikan dinamika baru,
identitas yang tegas dan membuk seluas-luasnya perkembangan ilmu dan budaya yan
mendorong kemajuan peradaban dan teknologi dalam berbagai bidang.
Para ahli ekonomi Islam banyak yang singgah ke Eropa.
Pada saat itulah mereka memperkenalkan dan mengembangakn sistem pencatatan
pembukuan kepada bangsa Eropa.
Sejarah
Akuntansi di Eropa
Pada tahun 1494 pada saat Lucas Paciolo {Lukas dari
Burgos) menerbitkan buku ilmu pasti yang berjudul “Suma de Arilhmalica,
Proportioni et Proportionalita”. Dalam buku itu terdapat satu bab, berjudul
‘Tractatus de Computis et Scriptorio”, yang berisi cara-cara pembukuan menurut catatan
berpasangan (double book keeping).
Pada akhir abad 15, sejalan dengan menurunnya pengaruh
Romawi, pusat perdagangan bergeser ke Spanyol, Portugis, dan Belanda. Akibatnya,
sistem akuntansi yang telah dikembangkan Romawi juga ikut berpindah dan digunakan
di negara-negara tersebut.Sejak itu perhitungan rugi laba mulai dibuat secara tahunan
yang kemudian mendorong dikembangkannya penyusunan neraca secara rutin pada akhir
jangka waktu tertentu.
Pada abad 19 revolusi industri di Eropa mendorong berkembangnya
akuntansi biaya dan konsep penyusutan. Pada tahun 1930, New York Slock Exchange
dan American Institute of Certified Public Accountant membahas dan menetapkan prinsip
akuntansi untuk saham Perusahaan.
Sejarah
Akuntansi di Indonesia
Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun
1642. Akan tetapi bukti yang jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit
yang berdiri di Jakarta sejak 1747. Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang setelah UU Tanam Paksa dihapuskan
pada tahun 1870. Hal ini mengakibatkan munculnya para pengusaha swasta Belanda
yang menanamkan modalnya di Indonesia. Mereka menerapkan sistem pembukuan seperti
yang diajarkan Lucas PaciĆ³lo. Kemudian pada tahun 1907, di Indonesia
diperkenalkan sistem pemeriksaan (auditing) untuk menyusun dan mengontrol pembukuan
perusahaan.
Tidak banyak penambahan sistem akuntansi di Indonesia
pada masa penjajahan Jepang. Setelah kemerdekaan, pemerintah RI mempunyai kesempatan
mengirimkan putra-putrinya belajar akuntansi keluar negeri. Sedangkan
pendidikan akuntansi di dalam negeri mulai
dirintis pada tahun 1952 oleh Universitas Indonesia yang membuka jurusan Akuntansi
di Fakultas Ekonominya. Langkah ini diikuti oleh perguruan tinggi lainnya. Pada
tahun 1954 keluarlah UU yang mengatur pemberian gelar Akuntan.
Suatu organisasi profesi yang menghimpun para akuntan
di Indonesia berdiri pada 23 Desember 1957 dan diberi nama IkatanAkuntan
Indonesia (IAI). Organisasi ini mendirikan seksi Akuntan Publik tahun 1978 dan seksi
Akuntan Pendidik tahun 1986.
UU Penanaman Modal Asing dikeluarkan tahun 1967 dan disusul
UU Penanaman Modal Dalam Negeri tahun 1968. Selanjutnya, keduanya merangsang berdirinya
perusahaan-perusahaan baru yang mengakibatkan semakin baiknya iklim investasi
di Indonesia. Sebagai konsekuensinya, akuntansi di Indonesia mengalami perkembangan
yang pesat.
Di Indonesia ada beberapa sistem akuntansi yang
dijadikan acuan dalam praktek, antara lain sistem akuntansi Belanda, sistem
akuntansi Amerika dan sistem akuntansi Syariah.
No comments:
Post a Comment