Saturday 4 April 2015

Sejarah Akuntansi Dunia



Mayoritas orang di dunia hanya mengetahui jika akuntansi pertama kali dikenalkan oleh bangsa Eropa. Namun, sejarah juga mencatat bahwa akuntansi sudah lebih lama hidup di bangsa Timur Tengah dan sudah sejak awal digunakan oleh Bangsa Arab dan Bangsa Mesir Kuno. Pada tulisan kali ini, saya akan sedikit berbagi pengetahuan tentang sejarah akuntansi di dunia.





Sejarah Awal Akuntansi di Timur Tengah



Para arkeolog telah membuktikan dengan penelitian mereka, bahwa akuntansi telah ada sejak ribuan tahun SM dan dimulai dari Timur Tengah. Pedagang Arab dan Mesir adalah orang-orang pertama yang kali membuat sistem pencatatan pembukuan berpasangan dalam mengelola keuangan perdagangannya. Dalam kitab suci Al-Qur’an surat Yusuf tertulis bahwa Nabi Yusuf A.S adalah akuntan pertama di dunia, Beliau adalah seorang Bendaharawan hebat di kerajaan Mesir Kuno.



Bagi orang-orang Arab pra Islam, perhitungan keuntungan dilakukan dengan cara mengetahui kelebihan pada modal murni dan dibandingkan dengan saldo akhir masa perdagangan. Catatan tersebut dicatat pada batu, kulit kayu dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan  dan masih tersimpan sampai saat ini yaitu berasal dari Babilonia pada 3.600 SM



Pada abad 8-13 M, kerajaan Islam mencapai puncak kejayaannya. Islam membawa pengaruh dan perubahan kultural di dunia, bahkan peradaban Islam menjadi barometer kemoderenan bangsa-bangsa Eropa, termasuk ilmu pengetahuan. Apalagi dengan derasnya moda perdagangan Asia-Eropa, menjadikan budaya Islam masuk begitu cepatnya ke Eropa. Islam memberikan dinamika baru, identitas yang tegas dan membuk seluas-luasnya perkembangan ilmu dan budaya yan mendorong kemajuan peradaban dan teknologi dalam berbagai bidang.



Para ahli ekonomi Islam banyak yang singgah ke Eropa. Pada saat itulah mereka memperkenalkan dan mengembangakn sistem pencatatan pembukuan kepada bangsa Eropa.





Sejarah Akuntansi di Eropa



Pada tahun 1494 pada saat Lucas Paciolo {Lukas dari Burgos) menerbitkan buku ilmu pasti yang berjudul “Suma de Arilhmalica, Proportioni et Proportionalita”. Dalam buku itu terdapat satu bab, berjudul ‘Tractatus de Computis et Scriptorio”, yang berisi cara-cara pembukuan menurut catatan berpasangan (double book keeping).



Pada akhir abad 15, sejalan dengan menurunnya pengaruh Romawi, pusat perdagangan bergeser ke Spanyol, Portugis, dan Belanda. Akibatnya, sistem akuntansi yang telah dikembangkan Romawi juga ikut berpindah dan digunakan di negara-negara tersebut.Sejak itu perhitungan rugi laba mulai dibuat secara tahunan yang kemudian mendorong dikembangkannya penyusunan neraca secara rutin pada akhir jangka waktu tertentu.



Pada abad 19 revolusi industri di Eropa mendorong berkembangnya akuntansi biaya dan konsep penyusutan. Pada tahun 1930, New York Slock Exchange dan Ameri­can Institute of Certified Public Accountant membahas dan menetapkan prinsip akuntansi untuk saham Perusahaan.





Sejarah Akuntansi di Indonesia



Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642. Akan tetapi bukti yang jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di Jakarta sejak 1747. Selanjutnya akuntansi di Indonesia  berkembang setelah UU Tanam Paksa dihapuskan pada tahun 1870. Hal ini mengakibatkan munculnya para pengusaha swasta Belanda yang menanamkan modalnya di Indonesia. Mereka menerapkan sistem pembukuan seperti yang diajarkan Lucas PaciĆ³lo. Kemudian pada tahun 1907, di Indonesia diperkenalkan sistem pemeriksaan (auditing) untuk menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan.



Tidak banyak penambahan sistem akuntansi di Indonesia pada masa penjajahan Jepang. Setelah kemerdekaan, pemerintah RI mempunyai kesempatan mengirimkan putra-putrinya belajar akuntansi keluar negeri. Sedangkan pendidikan akuntansi di  dalam negeri mulai dirintis pada tahun 1952 oleh Universitas Indonesia yang mem­buka jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonominya. Langkah ini diikuti oleh perguruan tinggi lainnya. Pada tahun 1954 keluarlah UU yang mengatur pemberian gelar Akuntan.



Suatu organisasi profesi yang menghimpun para akuntan di Indonesia berdiri pada 23 Desember 1957 dan diberi nama IkatanAkuntan Indonesia (IAI). Organisasi ini mendirikan seksi Akuntan Publik tahun 1978 dan seksi Akuntan Pendidik tahun 1986.



UU Penanaman Modal Asing dikeluarkan tahun 1967 dan disusul UU Penanam­an Modal Dalam Negeri tahun 1968. Selanjutnya, keduanya merangsang berdirinya perusahaan-perusahaan baru yang mengakibatkan semakin baiknya iklim investasi di Indonesia. Sebagai konsekuensinya, akuntansi di Indonesia mengalami perkem­bangan yang pesat.



Di Indonesia ada beberapa sistem akuntansi yang dijadikan acuan dalam praktek, antara lain sistem akuntansi Belanda, sistem akuntansi Amerika dan sistem akuntansi Syariah.

No comments:

Post a Comment