Tahun 2015 akan mengukir sejarah baru Indonesia, khususnya dibidang
ekonomi. ASEAN telah membentuk pasar bebas dengan istilah ASEAN Economic
Community (AEC) atau lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Dalam MEA 2015 yang
diperdagangkan bukan hanya barang, tetapi juga jasa, investasi dan modal. Disinilah
Sumber Daya Manusia Indonesia akan diuji, apakah siap berkompetisi atau tidak?
Sektor yang diharapkan dapat maju untuk bersaing adalah UMKM. UMKM biasa
disebut bisnis kecil adalah usaha yang peredaran usahanya kurang dari 4,8 M
dalam satu tahun (menurut PP 46 Tahun 2013). Umumnya usaha kecil dimiliki oleh
perorangan atau sekelompok orang saja. Jenis usahanya beragam, tetapi mayoritas
belum menerapkan sistem manajemen usaha yang baik.
UMKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada di
Indonesia, sehingga berkontribusi besar pada pendapatan daerah dan pendapatan
nasional. UMKM juga memanfaatkan SDA yang potensial di wilayahnya yang belum
dapat diolah atau belum sempat dilirik oleh pemerintah. Kemajuan UMKM terbentuk
dari jiwa entrepreneur yang tangguh. Saat ini rasio enterpreneur masih berkisar
1,4% saja, dan diharapkan pada akhir tahun 2014 bisa tumbuh hingga 2%.
Dalam ruang ini, saya akan sedikit
mengulas revolusi mental sebagai strategi untuk wirausahawan UMKM dalam
menghadapi MEA 2015.
Tentunya kita semua tahu tentang gagasan “revolusi mental” dari Bapak Ir. Joko Widodo yang mulai gencar
direalisasikan saat ini. Gagasan ini mengandung harapan yang sangat besar
terhadap kemajuan Negara Indonesia untuk mampu bersaing di kancah
internasional, dalam jangka dekat ini adalah MEA 2015. Revolusi mental ditekankan
untuk mengubah pola pikir dan upaya masyarakat sehingga memiliki semangat untuk
maju bersaing, menegakkan martabat dan harga diri bangsa dengan bersih dan
jujur. Fokus pembentukan dalam revolusi mental adalah pembentukan sikap, karakter dan pengetahuan.
Menurut saya, para generasi muda adalah objek paling berperan
dalam gagasan ini khususnya para wirausahawan muda. Wirausahawan muda adalah
item penting pengembangan UMKM di Indonesia. Mereka adalah pelaku utama dalam
mengoperasionalkan, mengembangkan dan memelihara kelangsungan hidup bisnisnya. Wirausahawan sudah memiliki keterampilan atas
bidang usahanya, mereka harus dididik dengan ilmu menajemen usaha yang baik
juga. Dengan demikian, usaha yang dijalankan akan berkembang terus dan mampu
bersaing sampai ke luar negeri.
Jika ilmu kewirausahaan ditambah dengan revolusi mental ala “Jokowi”
dikembangkan lebih dalam kepada generasi
muda, bukan tidak mungkin Indonesia akan lebih cepat lagi mencetak angka
enterpreneur di tahun-tahun ke depan. Generasi muda akan siap menghadapi MEA 2015, karena awalnya
sudah punya tekat keberanian, kemudian didampingi ilmu keterampilan tinggi
pula. Sehingga mereka lebih siap menciptakan karya-karya inovasi baru dalam
segala bidang yang dibutuhkan dalam pasar MEA 2015.
Dengan keterampilan kompetensi tinggi dan revolusi mental,
posisi para wirausahawan menjadi lebih siap. Tetapi pemerintah juga harus
mendukung dan mengapresiasi sektor usaha kecil sendiri. Buatlah kebijakan yang
bertujuan memperkuat usaha kecil di Indonesia. Pemerintah juga berperan penting
dalam permodalan usaha kecil.
No comments:
Post a Comment